Bismillahirrahmannirahim,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat E-4 All semuanya "Dunia ini adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah" (H.R. Muslim)
Untuk para istri yang berhasrat
menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah
memelihara, membimbing dan melindungimu dalam naungan kasih sayang dan rahmat-Nya
untuk cintanya kepada Allah SWT dan suami & anak2. Amin.
Istri
memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu
mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut
ada beberapa wasiat untuk
mereka yang berhasrat menjadi istri
yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
1. Takwa
kepada Allah dan menjauhi maksiat.
Bila
engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka
bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan
menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan
engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.Wahai hamba Allah,
jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu.
Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan
mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan
akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.Karena itulah, salah
seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari
suaminya, ia berkata:"Aku mohon
ampun kepada Allah....itu terjadi karena perbuatan
tanganku (kesalahanku)...."Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah
dari berbuat maksiat, khususnya: Meninggalkan shalat atau
mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar. Duduk
di majelis ghibah dan namimah, berbuat
riya dan sum'ah, Menjelekkan dan mengejek orang lain.
Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman
janganlah suatu kaum mengolok-olokkan
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih
baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita
(mengolok-olokkan) wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita yang
mengolok-olokkan"(QS. Al
Hujurat:11).
Keluar
menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah
bersabda: "Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya
dan negeri yang paling
dibenci Allah adalah pasar-pasarnya"(HR. Muslim).
Membiarkan
suami dalam kemaksiatannya. Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).
Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan
yang mendesak.
2. Berupaya
mengenal dan memahami suami.
Hendaknya
engkau berupaya memahami suamimu. Apa apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya
dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat
kepada Allah karena tidak ada ketaatan
kepada makhluk dalam bermaksiat
kepada Al-Khalik (Allah 'Azza Wajalla).
3. Ketaatan
yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya
hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:"Seandainya aku boleh
memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan
istri untuk sujud kepada
suaminya"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).
Hak
suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan
baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda:"
Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati
kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan
istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali"(HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh
Al-Albany).
Ketahuilah,
engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa
kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu
terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).
4. Bersikap
qanaah (merasa cukup)
Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa
yang diberikan untuknya
baik itu sedikit ataupun banyak. Maka janganlah ia
menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah,
adabnya wanita salaf radhiallahu
'anhunna...
Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar
rumah ia mewasiatkan satu wasiat
kepadanya. Apakah
itu??? Ia berkata pada suaminya:"Hati-hatilah engkau wahai
suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun
kami tidak bisa bersabar dari api neraka..."
5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak
dantidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik
dan menyiapkan makan pada waktunya. Termasuk
pengaturan yang baik adalah
istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia
tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan
dan alat-alat kecantikan.
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan
kerabat-kerabatnya, khususnya
dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.Wajib bagimu
untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa
hormat, bersabar atas kekeliruannya
dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama
tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.
7. Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan
duka cita dan kesedihannya. Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka
sertailah ia dalam duka
cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul
Mukminin, Khadijah radhiallahu 'anha,
dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal
dunia.. Kecintaan
beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau,
kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus
mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang
dihadapi.
Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur
sehingga menjadikan Rasulullah
merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih
hati ketika turun wahyu pada kali pertama:" Demi Allah, Allah tidak
akan menghinakanmu selamanya. Karena
sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung
orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau
menolong setiap upaya menegakkan
kebenaran".(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan
Muslim).
8. Bersyukur
(berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan
keutamaannya. Wahai istri yang mulia! Rasa
terima kasih pada suami dapat
kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya,
hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya.
Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat
menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya
dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan
kebaikannya kepadamu.
9. Menyimpan
rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya). Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya
serta paling tahu kekhususannya.
Bila menyebarkan rahasia merupakan
sifat yang tercela untuk dilakukan
oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi.
Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu,
tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang
syar'I seperti mengadukan perbuatan dhalim
kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari
kesalahan. Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri
menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian
wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang
hal itu dalam sabdanya:"Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita
lain lalu mensifatkan wanita itu
kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya"(HR.
Bukhary dalam An-Nikah).
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu maka wanita yang saleh, ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...."
(Q.S. An Nissa 4.34)
sumber : Rumah tangga tanpa problema, Syaikh Mazin Bin
Abdul Karim Al-Farih.
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa
yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35).
"Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan
tentang Islam, yang saya
tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Rasulullah
saw bersabda,
"Katakanlah,
'Aku beriman kepada Allah,' kemudian
Istiqamahlah." (H.R. Muslim)
Bagikan
TERUNTUK ISTRIKU IDAMAN
4/
5
Oleh
Unknown