Pendidikan merupakan
upaya manusia untuk membina kepribadiaanya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan atau bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh
individu terhadap peserta didik untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mungkin
ingin dicapai.
Dalam kehidupan manusia, pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting. Hal ini karena manusia lahir ke dunia tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan apa-apa kecuali membawa sejumlah potensi sebagai bekal kehidupan,
baik secara individu maupun masyarakat.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat An Nahl
ayat 78 yang artinya: Artinya : "Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
apapun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur".
Berdasarkan
ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia dalam memulai kehidupannya tidak
memiliki pengetahuan apa-apa, selain mempunyai potensi pendengaran, penglihatan
dan hati. Ketiga potensi dasar ini merupakan akses untuk menerima berbagai
informasi. Oleh karena itu, potensi tersebut harus benar-benar dibina dan
dikembangkan agar lebih bermakna bagi manusia itu sendiri dan pengembangan
potensi itu dilakukan melalui pendidikan.
Selain
itu Allah SWT mengutus para Rasul sebagai pemberi petunjuk, pembimbing, pemberi
kabar gembira dan pemberi peringatan kepada manusia supaya manusia hidup
bahagia dunia akhirat.
Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Fath [48] ayat 8-9:
“Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagai saksi,
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. dan
bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
Jadi
yang paling ditekan khususnya oleh seorang guru dalam memberikan pendidikan
adalah sebagaimana yang telah disinyalir secara explisit dalam Al-Qur’an surat
An-Nahl [16] ayat 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.
Selain pendidikan yang penting untuk didapatkan oleh peserta didik, ada pula faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik yaitu Bimbingan dan Penyuluhan. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Manusia diciptakan dalam keadaan terbaik, termulia dan tersempurna di bandingkan makhluk lainnya. Namun manusia memiliki hawa nafsu dan perangai buruk yang berpotensi menjerumuskannya dalam lembah kenistaan dan kesengsaraan diantara Nafsu Amarah (jiwa yang selalu menyuruh kepada kejahatan) sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Annisa [4] ayat 79 dan Yusuf [12] ayat 52. Dengan sifat dan perangai buruk seperti itu. Maka diperlukan adanya upaya menjaga manusia untuk tetap menuju ke arah bahagia, kepada citranya yang terbaik “ahsani taqwim” dan tidak terjerumus ke dalam kenistaan atau ke arah “asfala safilin”. Eksistensi Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan sangat diperlukan, melihat permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, baik lingkup internasional, regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dampak dari itu semua akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan harus lebih tahu keadaan peserta didiknya, supaya mampu mengantisipasi arus dunia global yang lebih bersifat negatif, serta dapat mengarahkan dan memberi bekal supaya peserta didik memiliki kekebalan terhadap berbagai macam penyakit sosial yang terus melanda dunia.
Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki tujuan tertentu sesuai dengan bentuk dan coraknya masing-masing yang bertujuan agar siswanya berakhlak mulya, berkepribadian dan memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi. Untuk mewujudkan cita-cita yang luhur dan suci ini tidak sedikit rintangan atau kendala-kendala yang menghalangi. Dengan meningkatnya era globalisasi yang cukup pesat. Siswa harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan kemajuan zaman. Dari sinilah siswa akan mengalami berbagai masalah yang timbul dalam dirinya, baik masalah pendidikan, masalah sosial, masalah pribadi dan sebagainya.
Dalam mengatasi masalah siswa sangat membutuhkan bimbingan dari sekolah terutama Guru BK dan BP dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan keadaan seperti sekarang ini menunjukkan betapa pentingnya bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Terutama dalam hal memberikan pencegahan dan pertolongan bagi siswa yang mengalami penyimpangan dalam pertumbuhan yang bersifat negatif.
Pada umumnya siswa merupakan golongan usia remaja. Dimana usia ini adalah masa sebaik-baiknya untuk belajar. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik. Dengan kondisi yang demikian, Maka perhatian dan bimbingan yang positif dari orang tua, pihak sekolah dalam hal ini Guru BK dan BP yang dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan yang bertugas memberikan bimbingan. Jika remaja yang jiwanya masih labil dan penuh pertentangan kemudian mempunnyai permasalahan yang sulit dipecahkan sendiri dan tidak mendapatkan bimbingan yang tepat serta pelayanan yang memuaskan dari orang tua atau pendidik ini sangat berbahaya. Karena dikhawatirkan siswa akan keliru dalam mengambil sikap dan keputusan yang pada akhirnya dapat menjatuhkan moralnya.
Kenakalan siswa adalah fenomena umum yang tidak akan pernah hilang, Dan kenakalan merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Untuk menekan kenakalan siswa orang tua dan pihak sekolah dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan harus mampu melakukan refleksi terhadap diri mereka, lingkungan sekolah dan juga peserta didik. Guru dan orang tua perlu memahami faktor munculnya kenakalan, sehingga solusi yang tepat dapat diterapkan.
Salah satu tugas Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan adalah menunjukkan arah dan jalan yang akan di tempuh siswa. Arah atau jalan yang ditunjukkan konselor atau Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan sudah tentu arah dan jalan yang baik. Sebaliknya Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan berusaha mencegah peserta didik melakukan hal-hal yang merugikan dirinya dan lingkungannya, baik keluarga, masyarakat sekitar maupun masyarakat luas.
Dengan adanya Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, sangat membantu program dari sekolah itu sendiri, selain menciptakan anak didik yang berpengetahuan, juga dapat menjadi peserta didik yang terarah dan tepat guna sesuai dengan bakat, dan minat yang dimilikinya.
Selain pendidikan yang penting untuk didapatkan oleh peserta didik, ada pula faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik yaitu Bimbingan dan Penyuluhan. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Manusia diciptakan dalam keadaan terbaik, termulia dan tersempurna di bandingkan makhluk lainnya. Namun manusia memiliki hawa nafsu dan perangai buruk yang berpotensi menjerumuskannya dalam lembah kenistaan dan kesengsaraan diantara Nafsu Amarah (jiwa yang selalu menyuruh kepada kejahatan) sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Annisa [4] ayat 79 dan Yusuf [12] ayat 52. Dengan sifat dan perangai buruk seperti itu. Maka diperlukan adanya upaya menjaga manusia untuk tetap menuju ke arah bahagia, kepada citranya yang terbaik “ahsani taqwim” dan tidak terjerumus ke dalam kenistaan atau ke arah “asfala safilin”. Eksistensi Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan sangat diperlukan, melihat permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, baik lingkup internasional, regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dampak dari itu semua akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan harus lebih tahu keadaan peserta didiknya, supaya mampu mengantisipasi arus dunia global yang lebih bersifat negatif, serta dapat mengarahkan dan memberi bekal supaya peserta didik memiliki kekebalan terhadap berbagai macam penyakit sosial yang terus melanda dunia.
Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki tujuan tertentu sesuai dengan bentuk dan coraknya masing-masing yang bertujuan agar siswanya berakhlak mulya, berkepribadian dan memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi. Untuk mewujudkan cita-cita yang luhur dan suci ini tidak sedikit rintangan atau kendala-kendala yang menghalangi. Dengan meningkatnya era globalisasi yang cukup pesat. Siswa harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan kemajuan zaman. Dari sinilah siswa akan mengalami berbagai masalah yang timbul dalam dirinya, baik masalah pendidikan, masalah sosial, masalah pribadi dan sebagainya.
Dalam mengatasi masalah siswa sangat membutuhkan bimbingan dari sekolah terutama Guru BK dan BP dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan keadaan seperti sekarang ini menunjukkan betapa pentingnya bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Terutama dalam hal memberikan pencegahan dan pertolongan bagi siswa yang mengalami penyimpangan dalam pertumbuhan yang bersifat negatif.
Pada umumnya siswa merupakan golongan usia remaja. Dimana usia ini adalah masa sebaik-baiknya untuk belajar. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik. Dengan kondisi yang demikian, Maka perhatian dan bimbingan yang positif dari orang tua, pihak sekolah dalam hal ini Guru BK dan BP yang dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan yang bertugas memberikan bimbingan. Jika remaja yang jiwanya masih labil dan penuh pertentangan kemudian mempunnyai permasalahan yang sulit dipecahkan sendiri dan tidak mendapatkan bimbingan yang tepat serta pelayanan yang memuaskan dari orang tua atau pendidik ini sangat berbahaya. Karena dikhawatirkan siswa akan keliru dalam mengambil sikap dan keputusan yang pada akhirnya dapat menjatuhkan moralnya.
Kenakalan siswa adalah fenomena umum yang tidak akan pernah hilang, Dan kenakalan merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Untuk menekan kenakalan siswa orang tua dan pihak sekolah dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan harus mampu melakukan refleksi terhadap diri mereka, lingkungan sekolah dan juga peserta didik. Guru dan orang tua perlu memahami faktor munculnya kenakalan, sehingga solusi yang tepat dapat diterapkan.
Salah satu tugas Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan adalah menunjukkan arah dan jalan yang akan di tempuh siswa. Arah atau jalan yang ditunjukkan konselor atau Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan sudah tentu arah dan jalan yang baik. Sebaliknya Guru dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan berusaha mencegah peserta didik melakukan hal-hal yang merugikan dirinya dan lingkungannya, baik keluarga, masyarakat sekitar maupun masyarakat luas.
Dengan adanya Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, sangat membantu program dari sekolah itu sendiri, selain menciptakan anak didik yang berpengetahuan, juga dapat menjadi peserta didik yang terarah dan tepat guna sesuai dengan bakat, dan minat yang dimilikinya.
Bagikan
PELAKSANAAN BK DI SEKOLAH
4/
5
Oleh
Unknown