Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat
E-4 All semuanya semoga Allah sang Penguasa Alam Semesta memberikan
kita semuanya kesehatan serta kelancaran dalam melaksanakan segala
aktivitas kita. Amienn
Sahabat
semuanya pernahkan anda mendengat tentang sebuah dosa yang lebih
dahsyat dari berzina??? kalaupun memang ada yang pernah syukurlah tapi
buat sahabat semunya yang belum pernah mendengarnya, kali ini E-4 All
akan sedikit berbagi tentang dosa yang lebih besar dari berzina, langsung aja simak ya. Tafadhol.........
Pada suatu senja yang lenggang,
terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan
bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat
hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias
muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit
yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat
menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati
kediaman rumah Nabi Musa a.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan
sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan
masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata,
"Wahai Nabi Allah. Tolonglah
saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni
dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita
ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut.
"Saya takut
mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka
perempuan itupun terpatah bercerita,
"Saya .telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya
tersentak.
Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu
lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis
sejadi-jadinya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan
muka berang ia menghardik,
"Perempuan bejad, enyah kamu
dari sini! Agar siksa Allah tidak
jatuh ke dalam rumahku karena
perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena
jijik.
Perempuan berewajah ayu dengan
hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut.
Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam
rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi
hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya.
Bila seorang Nabi saja sudah
menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal
menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.
Ia tidak tahu bahwa
sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak
seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar
daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat. "Dosa
apakah yang lebih besar dari kekejian wanita
pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu
bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang
lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril
dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.
"Orang yang meninggalkan
sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal.
Orang itu dosanya lebih besar
dari pada seribu kali berzina".
Mendengar penjelasan ini Nabi
Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat
tangan dengan khusuk untuk memohonkan
ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari, orang yang
meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja
seperti berpendapat bahwa sembahyang
itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan,bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk
mengatur dan memerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah
itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
Dikutip dari buku 30 kisah
teladan – KH. Abdurrahman
Arroisyd
Dalam hadist Nabi SAW disebutkan
: Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang
membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh
70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
Dalam hadist yang lain disebutkan
bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia
mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub
adalah delapan puluh tahun.
Satu tahun terdiri dari 360 hari,
sedangkan satu hari di akherat perbandingannya
adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan
wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan
menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
Bagikan
LEBIH HEBAT DARI BERZINA
4/
5
Oleh
Unknown