Thursday 31 January 2013

KISAH NYATA: SEKILAS CERITA DARI GANGNAM STYLE

KISAH NYATA: SEKILAS CERITA DARI GANGNAM STYLE

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sampurasun baraya E-4 All semua sedikit berbagi sekilas cerita dari gangnam style diambil dari facebook sahabat AHMAD HUSAIN pada tanggal 24 januari 2013, langsung aja simak siapa tau jadi pengetahuan sahabat blogger semuanya.

Tadi malam, setelah keluar dari masjid setelah selesai sholat Isya' di masjid yang dekat dengan rumah, saya berjalan kaki seorang diri pergi ke sebuah kedai makan untuk makan malam. Pengunjung di kedai makan yang saya tuju itu agak ramai dan bisa dikatakan hampir kebanyakan meja di kedai tersebut sudah penuh. Saya memilih untuk duduk di salah sebuah meja di bagian paling ujung seorang diri yang ketika itu tidak ada orang di meja tersebut. Apabila pelayan datang saya mau memesan makanan yang saya mau. Setelah beberapa saat pelayan tersebut pergi datanglah seorang gadis muda berkulit cerah berjubah dan bertudung hitam gaya wanita Arab ke meja saya seraya bertanya:

"Tuan, boleh saya duduk di sini..? anda lihat, tempat-tempat di meja lain semua sudah penuh.."
"Oh, ok.. tak apa. Silakan duduk.." jawab saya agak terkejut dengan sapaan gadis itu. Percakapan kami dalam bahasa Inggeris.

Kemudian pelayan datang kepadanya dan dia hanya memesan 'fresh orange' untuk minum. Setelah pelayan pergi saya memberanikan diri bertanya kepadanya dengan rasa takut:
"Kamu seorang diri saja? Dan kamu kelihatan bukan orang Malaysia kan?"
Dia mengangkat wajahnya dari telefon ke arah saya lalu menjawab dengan tersenyum: "Oh saya dari Korea Selatan, dan saya ingin ke rumah seorang kawan.."
"Oh Korea Selatan.. sekarang negara itu sedang terkenal dengan tarian Gangnam Style.." jawab saya spontan sambil tersenyum dan menganguk-angguk sendirian tatkala mata gadis itu kembali ke telefon sambil menggerak-gerakkan jarinya di atas layar sentuh dan kadangkala dia juga tersenyum seorang diri melihat sesuatu dari telefon.
"Gangnam Style..? Apa yang kamu tahu tentangnya.. ia tarian yang dilaknat Tuhan. Saya menganggapnya diilhamkan oleh Iblis kepada artis itu." jawabnya dengan nada yang tegas dan berani.
"Oh ok ok, saya minta maaf..saya tak bermaksud menyinggung perasaan kamu.." jawab saya serta-merta.

Percakapan terhenti seketika beberapa saat. Setelah kira-kira 15-20 minit pelayan kembali datang dengan membawa pesanan saya dan minuman gadis itu.
"Kamu mau tahu apa yang saya tahu tentang Gangnam?" tanya gadis itu kepada saya.
"Jika kamu berminat untuk bercerita kepada saya, saya akan mendengarnya…" jawab saya dengan tenang sambil minum jus tembikai susu yang saya pesan.
"Ok tunggu beberapa minit, setelah saya membalas pesan-pesan ini.." jawabnya sambil jari-jemarinya ligat bermain di layar telefon.

Saya hanya mengangguk-angguk sambil mengangkat kening dan mulai makan makanan dengan sendok ke dalam mulut walaupun saya sadar bahawa makan dengan menggunakan tangan itu lebih mengikutii Sunnah Rasulullah SAW.
"Baik, sekarang saya akan bercerita tentangnya.. ia sesuatu yang menarik tetapi kejam dan menakutkan." kata gadis itu kembali.
"Ok, seakan-akan ada satu perkara besar yang kamu ingin sampaikan kepada saya." jawab saya kembali sambil mulut mengunyah nasi.

Kemudian dia diam, kira-kira sepuluh detik, mengambil nafas lalu memulai ceritanya kepada saya:
"Di Gangnam ada satu pertandingan kejam yang diadakan untuk gadis-gadis muda untuk menjadi perempuan-perempuan simpanan bagi orang-orang kaya dan para jutawan. Kebanyakan gadis muda yang ikut pertandingan tersebut adalah mereka yang ingin mencoba nasib apabila gagal mencari pekerjaan atau terlalu berharap untuk menikmati hidup mewah bersama orang-orang kaya… mereka dijanjikan dengan hadiah yang sangat besar, mobil mewah, jet peribadi dan rumah besar seperti istana dengan kolam renang jika memenangi pertandingan tersebut."

Kemudian dia diam lagi... kali ini dia minum minuman 'fresh orange'.. dia diam dengan agak lama tanpa berkata apa-apa.
"Ok, kemudian..?" tukas saya lagi ingin tahu.
"Oh, ia sesuatu yang amat dahsyat dan keji dan saya hampir tidak mahu menceritakannya kepada kamu. Tapi saya akan coba ceritakannya juga agar kamu dapat tahu apa kisah sebenarnya yang terjadi.." sambungnya lagi.
"Iya, silakan sambung lagi... saya memang ingin tahu tentangnya." balas saya lagi.

"Ok... Pertandingan itu, untuk ikut ke tempat pertandingan tersebut, para peserta yang terdiri dari perempuan-perempuan muda yang cantik masing-masing disuruh menunggang seekor kuda kira-kira 500 meter dari tempat para peserta berkumpul ke tempat pertandingan yang merupakan sebuah istana besar dan mewah milik seorang jutawan di Gangnam. Kamu bayangkan, mereka semuanya menunggang kuda dengan memakai kasut tumit tinggi, baju tipis dan skirt pendek yang seksi sambil diiringi pihak penyelenggara pertandingan dengan helikopter.."

"Setelah sampai di sana mereka disambut oleh pihak penyelenggara di istana itu dan dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok akan melalui dua rintangan yang berbeda. Pertandingannya ialah melewati semua halangan untuk sampai ke tujuan yang di tentukan. Ia seperti pertandingan ‘Wipe Out’ di TV jika kamu pernah melihatnya. Setelah sampai di tujuan, para peserta yang berhasil dari dua kelompok itu akan bertarung dengan temannya sendiri. Jika pihak lawan tewas maka peserta yang masih bertahan akan dianggap sebagai pemenang dan mendapat uang bernilai jutaan USD. rintangan itu sangat berbahaya, namun para peserta hanya melakukannya dengan memakai kasut tumit tinggi dan pakaian seksi mereka sambil disaksikan dan disorak oleh para jutawan yang melihat aksi-aksi mereka tersebut dari sebuah ruang balkoni ruangan mewah di istana tersebut. Saya tidak pasti ia dirakam ataupun tidak. Terus-terang, ia adalah pertandingan bunuh diri yang paling gila…"

"Ok, kemudian.. apa yang terjadi?" tanya saya mencelah dengan rasa penasaran.
"Satu ketika di salah satu trek, para peserta disuruh memanjat palang-palang besi untuk melintasi salah satu menara di istana tersebut, palang tersebut sangat tinggi dan di bawahnya ada kolam renang. Di satu sudut yang lain, para jutawan pula menyaksikan aksi-aksi peserta dari dalam sebuah bilik mewah sambil menikmati hidangan dan minuman arak yang mahal bersama gadis-gadis mereka."

"Banyak perserta ketika itu yang terjatuh ke bawah ketika coba memanjat palang-palang besi tersebut. Ada yang terhempas ke lantai dan kepalanya pecah. Ada yang patah tangan dan kaki. Ada yang pecah badannya. Kolam renang tersebut penuh dengan darah dan ada yang mati lemas ketika jatuh ke dalamnya setelah gagal untuk berenang keluar dari kolam renang yang dalam tersebut. Mereka semua para gadis yang tidak berupaya dan mereka sangat kasihan."

"Yang lebih keji daripada itu, mereka yang cedera ketika itu tidak dibantu.. malah dibiarkan saja untuk disorak dan ditertawakan oleh para jutawan yang melihat mereka sepanjang pertandingan. Akhirnya apa yang saya tahu, hanya dua orang gadis saja yang berhasil melepasi rintangan itu dari keseluruhan 30 orang gadis yang ikut... saya diberitau walaupun dua gadis itu akhirnya berhasil, mereka kini hidup dengan trauma dan penuh ketakutan di sisi para jutawan gila tersebut. Mereka kini hidup seperti hamba di dalam istana zaman purba. Tiada tamadun dan tiada akhlak... hanya menjadi hamba suruhan lelaki-lelaki kaya yang merantai hidup mereka saja. Lebih malang lagi gadis-gadis yang sudah terjerumus ke sana tidak boleh lari dari golongan kaya gila itu. Jika coba untuk lari kemungkinan mereka akan dibunuh."

Sampai di sini tiba-tiba gadis itu sedih... wajahnya berubah dan air matanya serta-merta mengalir laju dan menangis teresak-esak. Saya sudah tentu sangat terkejut dengan perubahannya secara tiba-tiba itu, dan coba memujuknya,
"Hey, please don't cry here… people will look to us. Please calm down. I'm sorry so much to make you telling me this story…" kata saya kepadanya perlahan dengan suara hampir berbisik.
Namun saya membiarkannya dengan keadaannya itu untuk beberapa saat. Kemudian saya berkata kepadanya: "Saya tak tahu apa sebenarnya yang membuat kamu menangis, tapi saya sangat minta maaf karena disebabkan saya kamu menangis. Sebenarnya saya sangat terkejut mendengar cerita kamu. Ia sesuatu yang sangat dahsyat yang belum pernah saya mendengarnya sebelum ini.."

"Ia ok... ia ok... ia ok..." (sambil mengesat air matanya dengan sapu tangan miliknya)... maafkan saya karena tiba-tiba bersikap sedih tadi. Kamu tahu, salah seorang gadis yang mati kerana pecah badannya ketika jatuh di pinggir lantai kolam renang itu, ia adalah adik perempuan saya sendiri... Ibu saya bunuh diri karenanya dan bapak saya menjadi gila. Setelah ibu saya bunuh diri bapa saya sakit selama berbulan-bulan lalu akhirnya meninggal dunia."

Pada waktu ini dia kembali diam beberapa menit… saya pula tergumam dan tidak berkata apa-apa… setelah itu dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menyambung kembali kisahnya,
"Ibu-bapak saya hanya memiliki dua orang anak perempuan dan adik saya sudah menjadi mangsa kepada nafsu gila orang-orang kaya Korea."

"Setelah selesai pertandingan tersebut, saya dihubungi seorang wanita yang memberitahu bahwa adik saya telah pingsan dan cedera parah karena kemalangan dan saya disuruh ke rumah sakit untuk melihatnya. Wanita itu menyatakan dia mendapat nombor telfon saya dari adik saya. Ketika saya dan ibu-bapak saya tiba di rumah sakit, kami diberitau adik saya telah meninggal dunia. Saya memarahi wanita tersebut dan mendesaknya bertubi-tubi untuk menceritakan kisah sebenarnya kepada saya... dan akhirnya setelah beberapa hari dia menceritakan keseluruhan kisah ini kepada saya. Setelah tahu kisah sebenarnya, kami sekeluarga berteriak dan menangis macam orang gila karena tidak pernah menyangka adik saya sanggup ikut pertandingan gila tersebut hanya untuk hidup mewah sebagai gadis simpanan orang-orang kaya. Namun wanita itu berkata itu adalah pilihan adik saya sendiri."

"Beberapa minggu kemudian ibu saya bunuh diri pada satu malam dengan menelan aspirin sebanyak 200 biji. Keesokan harinya ibu saya koma dan ketika saya dan bapak mengantarnya ke rumah sakit, pada malam harinya dia meninggal dunia. Bapak saya pula setelah itu sakit jiwa sebelum mengalami sakit tenat yang membawanya meninggal dunia. Saya pula hidup tidak menentu dan mujurlah masih mempunyai seorang sahabat wanita beragama Islam yang terus berjuang agar saya dapat meneruskan kehidupan dengan tabah. Berulang-ulang kali dia mengingatkan kepada saya bahwa kehidupan ini adalah anugerah Tuhan dan orang yang beriman tidak akan berputus asa."

"Dan kerana itu saya melihat kamu kini sebagai seorang Muslimah..?" saya mencelah ceritanya.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Tuhan. Sahabat saya itu telah membawa saya berjumpa dengan seorang imam di bandar Seoul untuk memulihkan semangat hidup saya. Imam itu mulai bercerita kepada saya tentang Allah, Islam dan Nabi Muhammad. Saya menerima segala ajarannya dengan lapang hati seakan-akan ia satu-satunya pilihan yang ada. Benar, Islam adalah satu cahaya yang sangat terang seperti matahari dan mendamaikan seperti bulan purnama yang kembali menyuluh seluruh hidup saya dan saya terus pindah ke agama ini tanpa ragu-ragu. Dan kamu tahu tidak, jiwa saya terasa sangat-sangat tenang dan damai ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran yang berkumandang di ibu kota markas Islam di bandar Seoul. Imam itu salah seorang ahli pengurusnya. Saya tidak pernah mendengar musik-musik yang sangat indah seperti ayat-ayat Al-Quran sebelum ini dalam hidup saya."

Kini suara gadis itu kembali gagah seraya berkata, "Alhamdulillah, saya bersyukur karena diselamatkan Tuhan dan kembali dihidupkan semula sebagai seorang Islam setelah saya kehilangan segala-galanya akibat kekeringan jiwa masyarakat dunia terutama masyarakat Korea yang hidup sesat tanpa agama. Mereka semua telah sesat tanpa panduan hidup yang benar dari Tuhan."

Setelah itu dia diam dan meminum minumannya...
"Kisah kamu amat menarik tetapi menakutkan. Apakah kamu sudah mengambil tindakan undang-undang bagi pihak adik kamu, atau melaporkannya kepada media atau berbuat sesuatu?" ujar saya kembali kepadanya.
"Lupakan sajalah, saya sudah melaporkannya kepada pihak polis, sudah menceritakannya kepada beberapa orang wartawan dan melaporkannya secara bersumpah kepada beberapa orang pengacara. Pihak polisi enggan melakukan pendakwaan karena tiada bukti-bukti yang kukuh mengenainya. Tiada video dan tiada saksi-saksi lain yang mau tampil kepada pihak berkuasa selain saya. Mungkin ada namun ia tidak memadai. Wanita yang membawa adik saya ke rumah sakit itu juga sudah menghilangkan diri. Saya coba menghubungi nombor telfon berali-kali namun dia tidak dapat dihubungi. Kali terakhir saya mendengar tentangnya melalui seorang pengacara yang mendapat khabarnya dari seorang detektif polisi bahwa dia sudah meninggal dunia akibat kemalangan. Para pengacara lain dan wartawan yang saya ceritakan kisah ini kepada mereka semuanya telah dibungkam untuk tidak menyiarkannya kepada umum. Mungkin begitu juga yang terjadi kepada korban yang lain. Laporan polisi di sana pula menyatakan gadis-gadis yang meninggal dunia akibat cedera parah itu adalah karena rabung palang-palang besi di istana itu roboh ke bawah ketika mereka semua sedang berada di atasnya karena ketika pihak polisi sampai di sana palang-palang besi itu sudah dirobohkan. Manakala korban yang masih hidup masih mengalami trauma yang dahsyat dan ada yang cacat seumur hidup walaupun mereka mendapat bayaran ganti rugi asuransi yang banyak. Apa yang saya tahu mereka semuanya dibungkam akan dibunuh jika menyiarkankan peristiwa sebenarnya kepada pihak polisi. Yang pasti di sana wujud monster-monster besar yang menutupi kejadian ini termasuk menteri-menteri kerajaan… ia berkaitan dengan uang dan kuasa. Dan sudah tentu kamu tahu apa yang uang dan kuasa buat pada kita." jawabnya lagi dengan panjang lebar yang sarat dengan hujah.

"Oh, ok... ia sesuatu yang gila yang pernah saya dengar. Jadi sekarang berapa umur kamu dan mengapa kamu berada di Malaysia? Dan... apa yang kamu lakukan di Malaysia sekarang ini? Dan lagi… kapan peristiwa itu terjadi?" tanya saya bertubi-tubi kepadanya dengan rasa ingin lebih tahu.
"Kamu tebak, berapa umur saya…?"
"Saya tidak mau menebak dan saya tidak tahu berapa umur kamu."
"Kisah sedih itu hanya berlaku pada tahun lalu, dan saya tidak mau sebut apa bulan dan harinya. Cukuplah kamu tahu ia berlaku pada tahun kemarin. Kini saya berumur 29 tahun dan saya di berada di Malaysia kerana ingin coba mendaftar kursus bahasa Arab di Universitas ******* dengan sahabat wanita Muslimah saya dari Korea itu. Tadi saya bertemu-janji dengannya untuk bertemu di sini. Kami rekan serumah dan dia tadi menziarahi rekan kami orang Malaysia di kawasan ini. Saya sampai ke sini naik taksi.” jawabnya berterus-terang dengan nada jujur.
"Oh, kamu sungguh berani. Di Malaysia tidak banyak wanita yang berani naik taksi seorang diri pada waktu malam. Terima kasih karena menceritakan kisah ini kepada saya.. saya amat menghargainya dan mudah-mudahan suatu hari Allah akan membalas dendam untuk kamu dan korban lain yang telah teraniaya..." kata saya lagi kepadanya sambil mengangguk-angguk.

"Sudah tentu...! Suatu hari nanti semua orang dan dunia akan tahu mengenai kejahatan tersembunyi di bandar Gangnam yang dilaknat itu!" jawabnya dengan nada yang keras.
"Kamu ingat artis yang mecipta lagu Gangnam gila itu menyukai cara hidup bandar Gangnam..? Saya rasa dia amat sinis tentangnya dan dia pernah berasa tertekan dengan cara hidup di sana.. namun kini dia sudah menjadi sebagian dari mereka. Semoga Tuhan melaknat mereka semua. Saya menyerahkan kepada Tuhan untuk membalas segala kejahatan mereka."
"Whoa... kamu nampaknya sangat marah dengan Gangnam..." balas saya sambil mengangkat kedua-dua kening dan meminum jus tembikai susu yang masih berbaki menggunakan straw.
"Oh, jangan kamu berpura-pura seperti tiada perasaan dan tidak mempunyai perikemanusiaan.." balasnya kepada saya.
"Tidak, tidak... saya benar-benar terkejut dan simpati dengan kisah kamu. Bahkan di dibalik itu, saya dapat melihat kamu seorang yang tabah, kuat dan berani." balas saya kembali untuk menenangkannya. Oh ya, apakah kamu datang sini dengan biaya sendiri? Bagaimana dengan suami kamu dan kerja kamu di Korea?" tanya saya kepadanya dengan menekan.
"Hahaha, saya masih belum bersuami dan saya telah menjual segala apa yang saya punya di Korea untuk datang ke sini. Saya mau belajar bahasa Arab di sini dan merancang mau ke Mesir atau ke Islamic Center di Chicago selepas ini untuk belajar lebih banyak tentang Islam di sana. Kamu juga tahu, Timur Tengah kini tidak stabil dan saya masih ragu-ragu untuk ke Timur Tengah. Imam yang mengislamkan saya itu pernah memberitahu saya bahwa dahulunya dia belajar bahasa Arab dan agama Islam di Syria di sebuah universitas yang namanya An-Nur." jawabnya dengan reaksi yang kembali ceria sambil tersenyum.
"Oh dulu saya juga pernah belajar di Syria, dan universitas itu namanya Universitas Abu Nur." jawab saya.
"Oh benarkah? Ceritakan kepada saya tentang Syria... saya sengan bertemu dengan kamu." jawabnya dengan muka yang sangat gembira.
Sesampainya di sini percakapan kami mulai bertukar topik kepada isu Syria dan pergolakan di Timur Tengah serta topik-topik lain yang sudah tiada kena-mengena dengan Gangnam. Saya juga bercerita sedikit tentang latar belakang diri saya kepadanya sebagai membalas kisah hidupnya yang telah dia ceritakan kepada saya.

Lama juga kami bercerita sejak jam 9.00 malam tadi. Kira-kira jam 10.30 malam rekan gadis itu datang ke kawasan kedai tersebut dan gadis itu meminta izin untuk pergi. Dia membayar segala pesanan makanan saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Sofiyyah dan rakannya bernama Nadiah. Katanya nama mereka berdua diberikan oleh imam yang mengislamkan mereka di bandar Seoul merangkap guru murabbi mereka di Korea Selatan. Saya pula beruntung karena makan malam saya ada orang yang membayarkannya.

Mereka pernah lahir sebagai manusia yang tidak pernah menganut agama di Korea namun kini Allah telah memuliakan mereka dengan agama Islam yang suci. Saya tidak tahu sejauh mana kebenaran cerita Sofiyyah tentang kisah yang terjadi kepada adiknya di Gangnam. Kebenaran kisah tersebut saya serahkannya kepada Allah. Namun saya berminat untuk menyebarkan kisah ini kepada para pembaca agar para pembaca dapat membuat penilaian sendiri. Kisah tersebut mungkin benar dan mungkin tidak benar. Namun, di sebalik kisah yang saya pindahkan daripada Sofiyyah ini, dapatlah kita mengetahui sesuatu dan menjadikannya sebagai pelajaran.

Apa yang saya suka dari pelajaran ini ialah, saya melihat betapa Sofiyyah amat bersyukur dan menghargai nikmat Islam yang dikurniakan Allah kepadanya. Dia sanggup meninggalkan negerinya dan menjual segala hartanya demi mempelajari bahasa Arab di bumi Malaysia bagi memahami Al-Quran, malah dia bercita-cita untuk terus mengembara bagi mempelajari ilmu-ilmu Islam dan menjadi seorang pendakwah Muslimah di negara Korea untuk Islamkan lebih banyak penduduk Korea. Dia seorang yang amat berani, tabah dan cekal. Lihat saja, bagaimana dia seorang diri berani menyapa seorang lelaki asing seperti saya di awal kisah tadi. Apa yang saya lihat padanya, tidak ada rasa takut di dalam dirinya dan harapan hidupnya telah sepenuhnya diserahkan kepada Allah. Dia telah menjual seluruh jiwa dan raganya hanya kepada Allah semata. Di balik kekuatan dirinya sekarang, saya juga yakin di belakangnya ada seorang murabbi mursyid yang hebat, yaitu sang imam yang telah mengislamkannya. Biasanya di balik orang-orang yang hebat, di belakang mereka sudah tentu ada para pendidik yang jauh lebih hebat lagi. Di dalam hati saya berkata sudah tentu peribadi sang imam itu lebih hebat lagi karena berhasil memperbaiki diri Sofiyyah menjadi lebih kuat sepertimana sekarang. Ia bukanlah sesuatu yang mudah untuk memulihkan, mendidik dan membangunkan jiwa manusia yang sudah rusak seperti Sofiyyah dan menjadikannya seorang srikandi yang gagah perkasa jiwanya.

Sepanjang berjalan kaki pulang ke rumah, saya banyak tertanya-tanya di dalam hati betapa kita ini begitu leka dan tidak bersyukur dengan nikmat beragama Islam yang telah Allah anugerahkan kepada kita sejak kita dilahirkan ke alam dunia.
Di dalam hati saya sepanjang pulang, "Allahu Rabbi.... alhmdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah." Sambil kaki saya sekali menyepak batu-batu kecil di jalanan dan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku baju putih kiri dan kanan seraya muka menunduk ke arah tanah...
Sehingga saat ini saya masih tetap berfikir sendirian, kisah Sofiyyah ini ialah apa yang saya dengar berlaku di negara Korea yang maju.. bagaimana pula dengan kisah-kisah gelap seperti kisah gadis-gadis Melayu Islam yang menjadi pelacur kelas atasan di negara kita. Sudah tentu banyak juga kisah-kisah gelap yang tidak pernah kita dengar tentang mereka. Sebelum ini saya pernah juga mendengar mengenai kisah-kisah gelap di negara kita yang dilindungi oleh orang-orang besar.

Allahu Allah, betapa buruknya manusia menjadi hamba uang dan kuasa pada zaman ini... Ya Allah, selamatkanlah kami di dunia dan di akhirat...
Baca selengkapnya
KEUNTUNGAN SEDEKAH

KEUNTUNGAN SEDEKAH

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sampurasun sahabat E-4 All Semuanya 

Pepatah bijak pernah mengatakan tentang SEDEKAH yang perlu kita semua renungkan, Kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain. Salah satunya mungkin dengan SEDEKAH karena sedekah adalah salah satu wujud rasa syukur kita kepada Allah swt
Allah SWT berfirman, ''Wahai Muhammad, katakanlah kepada umatmu bahwa sesungguhnya Allahlah yang menghamparkan dan menetapkan banyaknya rezeki kepada siapa yang Ia kehendaki. Ketahuilah, apa pun yang kalian sedekahkan, Allah pasti akan menggantinya. Sesungguhnya, Dia itu pemberi rezeki yang paling baik.'' (QS Saba': 39).


Dalam salah satu kesempatan, Rasulullah SAW ditanya oleh Sa'ad bin Ubadah, ''Wahai Rasulullah, sedekah apa yang bernilai paling utama di sisi Allah?'' Rasulullah SAW menjawab, ''Memberikan air minum.'' (HR Ibnu Majah dari Sa'ad bin Ubadah). Seluruh jagat raya nan luas ini pada hakikatnya adalah milik Allah SWT dan diperuntukkan bagi umat manusia. Alam raya, jika digali lebih dalam lagi berpotensi memberikan hal-hal positif bagi umat manusia. Hamparan bumi bisa dimanfaatkan sebagai ladang yang menghasilkan rezeki. Luasnya langit juga bisa dimanfaatkan oleh para penerbang untuk meraih rezeki. Dalamnya lautan, ternyata juga dapat memberikan rezeki bagi manusia.



Masalah rezeki adalah urusan Allah SWT. Dia yang mengatur semuanya. Sedikit banyaknya ukuran rezeki, semua didasarkan pada kebijaksanaan Allah SWT. Rezeki sengaja dirahasiakan oleh Allah SWT agar umat manusia tertantang untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mencari rezeki. Kreativitas itu diperlukan agar pencarian rezeki tidak melanggar ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya. Rezeki yang diperoleh pun harus halal. Rezeki yang diperoleh manusia dengan jalan yang halal akan semakin bernilai tinggi di sisi Allah SWT jika dilanjutkan dengan amal baik berupa sedekah. Yaitu, memberikan sebagian rezeki limpahan Allah SWT kepada orang-orang yang membutuhkan.



Sedekah merupakan bentuk syukur yang nyata atas rezeki yang telah Allah karuniakan. Begitu bernilainya, sedekah dalam bentuk memberikan air minum pun oleh Rasulullah SAW disebut sebagai bentuk sedekah yang paling utama. Allah SWT sudah menjamin bahwa para penyedekah tidak akan pernah rugi dengan sedekahnya. Harta yang telah disedekahkan dijamin oleh Allah SWT akan diganti dengan nilai yang berlipat-lipat.



Sedekah bisa dilakukan dalam berbagai cara tergantung kemampuan setiap orang. Memberikan air minum untuk hewan ternak, berdasar sabda Rasulullah SAW, akan dibalas dengan ganjaran oleh Allah SWT. Suraqah bin Ju'syum, salah seorang sahabat Rasulullah SAW pernah berbicara dengan Rasulullah SAW, ''Wahai Rasulullah, suatu ketika, aku menemukan seekor unta yang tersesat ada dalam kandang unta milikku.



Aku perlakukan unta itu dengan baik. Apakah aku akan memperoleh pahala hanya dengan memberinya air minum?'' Rasulullah SAW menjawab, ''Pada setiap yang mempunyai jantung hidup, ada nilai pahala.'' (HR Ibnu Majah dari Suraqah bin Ju'syum). Banyak bersedekah adalah salah satu karakteristik orang beriman yang meyakini bahwa harta tidak akan berkurang walaupun diberikan kepada orang lain. Karena, Allah SWT akan selalu mengganti sedekah kita dengan rezeki yang paling baik.
Baca selengkapnya
OPTIMIS DAN PRODUKTIF

OPTIMIS DAN PRODUKTIF


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sampurasun baraya E-4 ALL semuanya

Manfaat positif yang dirasakan oleh seorang muslim yang memiliki sikap sabar adalah lahirnya rasa optimis. Kesabaran yang terus diasah dapat melahirkan rasa percaya diri dan keyakinan yang kokoh. Namun kesabaran ini juga harus dilengkapi dengan sikap tawakkal yang merupakan sikap berserah diri, menerima dan legawa terhadap segala ketetapan Allah. Seorang muslim yang bertawakkal hidupnya akan tentram. Tak perlu ada kekhawatiran terhadap segala hal yang akan dan mungkin terjadi. Sebab semua sudah diatur oleh Yang Maha Mencipta. Kondisi ini selanjutnya akan melahirkan tingkat produktivitas yang tinggi.

Produktif buat seorang Muslim merupakan cermin dari kecerdasan dan kreativitasnya dalam memanfaatkan waktu. Ia tidak pernah membuang sia-sia tiap detik yang berdetak. Ia sangat sadar bahwa waktu yang dijalani punya nilai ibadah. " Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (beribadah) kepada-Ku." (QS adz dzaariyaat : 56)

Kesadaran bahwa waktu harus diisi dengan ibadah hendaknya dilambari oleh kesadaran bahwa setiap perbuatan akan berujung ganjaran.  Diharapkan kesadaran ini akan mendorong setiap muslim untuk bekerja keras dalam mengisi waktunya dengan kebaikan, untuk dirinya, keluarganya, ataupun demi kemaslahatan ummat.

Produktivitas bukan hanya difahami dalam konsep bekerja sebagai karyawan kantor semata. Inti produktivitas adalah menghasilkan karya dan selalu berorientasi pada peningkatan prestasi bukankan Allah telah menyediakan sarana dan prasarananya kepada manusia, "Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati.Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka.Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS. 36:33-35)

Karena itu yang harus kita lakukan adalah bersyukur dengan memanfaatkan segala karunia yang telah diberikan. Sikap lalai apalgi kufur nikmat akan mengantarkan kekufuran yang lebih besar lagi. Dan salah satu nikmat yang utama adalah waktu. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (QS. 103:1-2)

Sadar bahwa kerja, karya dan prestasi merupakan lingkaran yang harus melekat dalam diri seorang muslim. Beristirahat, bersantai dan terlena terhadap sebuah hasil kerja hanya kan membuat kita jatuh ke dalam lubang kebinasaan, terserang oleh virus kepuasan semu. Ujung-ujungnya, kita akan terjerembab dalam kubangan orang-orang yang berhenti belajar.

Sebelum kita jatuh dalam petaka ini, perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa dunia merupakan ladang memperkaya amal untuk kepentingan akhirat. Hal ini harus menjadikan tangguh, karena tahu bahwa segala hambatan atau tantangan punya nilai tambah di sisi Allah.

Tak perlu berkeluh kesah terhadap segala hal yang kita alami. Keluh kesah apalagi menyerah pada nasib mengatasnamakan takdir adalah petaka. La tahzan innallaha ma'ana, jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita, adalah prinsip yang seharusnya dipegang oleh seorang muslim. Demi waktu matahari sepenggalan naik, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggikan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu, dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak pasti Tuhanmu memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. (QS. 93:1-5)

Karena itu, setiap kita hendaknya berlomba-lomba menyelesaikan amanah yang kita embank. Harus ada keyakinan bahwa banyak pekerjaan lain yang harus menanti uluran tangan, pemikiran dan curahan tenaga kita. Kerja dakwah akan terus berjalan. Kerja dakwah akan selalu membutuhkan tangan-tangan kuat dan kreatif. Tidak mudah bergeser, walau hambatan dan tantangan yang menghadang sebesar gunung. Sebuah pekerjaan besar jangan membuat kita larut dalam kelelahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (QS. 94:7(

Sikap optimis dan produktif adalah gerbang menuju kesuksesan. Sukses sebagai manusia yang ingin memenuhi kebutuhan pribadi. Sukses menjadi seorang hamba yang memiliki tujuan jangka panjang di akhirat kelak. Tidak perlu takut pada kegagalan. Tidak perlu gentar terhadap ancaman. Tidak perlu surut walau terbentur. Dunia, tak selebar daun kelor. Untuk itulah gunung ditancapkan, hujan diturunkan, tanaman disuburkan. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:1-6)

Perjalanan usia seharusnya menempatkan manusia menjadi jauh lebih matang dalam berfikir, bertindak dan berucap, agar pribadi-pribadi kuat lahir. Sosok hamba yang tidak mudah mengatakan "saya kalah". Tapi justeru memunculkan individu-individu yang selalu mengucapakan " saya akan kembali dan mencoba, karena saya ingin menang."

Di satu sisi lain, sikap produktif akan membuka cakrawala berfikir kita sebagai makhluk dan hamba sehingga tidak menghabiskan sisa umur yang ada. Optimisme menjadi cambuk bagi seorang muslim untuk bisa melangkahkan diri dalam membagi kebahagiaan dan manfaat bagi saudaranya yang lain. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 28:77)

Demikianlah islam memberikan pendidikan kepada umatnya, melatih kekuatan mental kepada umatnya. Berfikir, bekerja dan berkarya tanpa ada kata henti. Istirahat bagi seorang muslim adalah ketika menemui Tuhannya. Itulah yang telah diwariskan oleh generasi awal islam, menjadikan apa yang diajarkan oleh Allah melalui Rasul-Nya sebagai bekal untuk membentuk diri yang produktif, berjalan di atas rasa optimis.
Baca selengkapnya

Monday 28 January 2013

POKOK-POKOK HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM

POKOK-POKOK HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sampurasun baraya E-4 All Semuanya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari kata HALAL dan HARAM, dalam kesempatan ini E-4 ALL akan coba sedikit memberikan gambaran tentang pokok-pokok halal dan haram dalam kacamata ajaran Islam agar kita tidak memponis sembarangan mana yang Halal dan mana yang Haram. Langsung aja simak cekidot, hehehehehe 

ASAL USUL HUKUM TIAP-TIAP SESUATU ADALAH MUBAH

Bahwa asal sesuatu yang dicipta Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nash yang sah dan tegas dari syar’i. Kalau tidak ada nash yang sah – misalnya karena ada sebahagian hadis lemah – atau tidak ada nash yang tegas yang menunjukkan haram, maka hal tersebut tetap sebagaimana hukum asalnya, yaitu mubah.

Arena haram dalam syariat Islam itu sebenarnya sangat sempit sekali dan arena halal malah sangat luas. Hal ini karena nash-nash yang shahih dan tegas dalam hal haram, jumlahnya sangat minim sekali. 
“Apa saja yang Allah halalkan dalam kitab-Nya, maka dia adalah halal; dan apa saja yang Ia haramkan, maka dia itu adalah haram; sedang apa yang Ia diamkannya, maka dia itu dibolehkan (ma’fu). Oleh karena itu terimalah dari Allah kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Allah tidak bakal lupa sedikitpun.” (HR. Hakim dan Bazzar)
“Dan Allah telah memerinci kepadamu sesuatu yang Ia telah haramkan atas kamu.” (QS. Al-An’am 6:119) 

Ayat ini umum, meliputi soal-soal makanan, perbuatan, dll.
Berbeda dengan urusan ibadah. Dia itu semata-mata urusan agama yang tidak ditetapkan, melainkan dari jalan wahyu. 
“Barangsiapa membuat cara baru dalam urusan kami, dengan sesuatu yang tidak ada contohnya, maka dia itu tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Oleh karena itu, barangsiapa mengada-ada suatu cara ibadah yang timbul dari dirinya sendiri – apapun macamnya – adalah suatu kesesatan yang harus ditolak.

Pokok dalam urusan ibadah adalah tauqif (bersumber pada ketetapan Alalh dan Rasul). Karena itu ibadah tersebut tidak boleh dikerjakan, kecuali kalau ternyata telah disyariatkan oleh Allah.”

Maka kaedahnya: “Soal ibadah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan syariat yang ditetapkan Allah; dan suatu hukum adat tidak boleh diharamkan, kecuali dengan ketentuan yang diharamkan oleh Allah.”  

HALAL DAN HARAM SEMATA-MATA ADALAH HAK ALLAH 
Bukan pendeta, bukan raja yang berhak menentukan halal-haram. Barangsiapa bersikap demikian, berarti telah melanggar batas dan menentang hak Allah dalam menetapkan perundang-undangan untuk ummat manusia. Dan barangsiapa yang menerima serta mengikuti sikap tersebut, berarti dia telah menjadikan mereka itu sebagai sekutu Allah.

Al-Qur’an telah mengecap ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang telah memberikan kekuasaan kepada para pastur dan pendeta untuk menetap-kan halal dan haram : 
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mem-pertuhankan) al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutu-kan.” (QS. At-Taubah 9:31) 

Memang mereka tidak menyembah (sujud) kepada pendeta dan pastur, tetapi apabila pendeta dan pastur itu menghalalkan sesuatu, mereka pun ikut menghalalkan juga; dan apabila pendeta dan pastur itu mengharamkan sesuatu, mereka pun ikut mengharamkan juga. Yang demikian itulah penyembahannya kepada mereka.

Al-Qur’an telah mengecap juga kepada orang-orang musyrik yang bernai mengharamkan dan menghalalkan tanpa izin Allah. 
“Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku tentang Rezeki yang Diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.” Katakanlah, “Apakah Allah telah Memberikan Izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?” (QS. Yunus 10:59)
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan keboho-ngan terhadap Alalh tiadalah beruntung.” (QS. An Nahl 16:116) 

Para ahli fiqih sedikitpun tidak berwenang menetapkan hukum syara’ ini boleh dan ini tidak boleh. Mereka dalam kedudukannya sebagai imam ataupun mujtahid, tidak suka berfatwa, satu sama lain berusaha untuk tidak jatuh kepada kesalahan dalam menentukan halal dan haram (meng-haramkan yang halal dan menghalalkan yang haram) 

MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN MENGHALALKAN YANG HARAM SAMA DENGAN SYIRIK 
Dalam hadis Qudsi Allah berfirman, “Aku ciptakan hamba-hamba-Ku ini dengan sikap yang lurus, tetapi kemudian datanglah syaitan kepada mereka. Syaitan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan padanya.” (HR. Muslim)

Karena itu Al-Qur’an menentang keras terhadap sikap orang-orang musyrik Arab yang berani mengharamkan atas diri mereka terhadap makanan dan binatang yang baik-baik, padahal Allah tidak mengizinkan-nya. 
“Katakanlah, “Siapakah yang mengharamkan Perhiasan dari Allah yang telah Dikeluarkan-Nya untuk Hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakanlah, “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.” Demikianlah Kami Menjelaskan Ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. Katakanlah, “Tuhan-ku hanya Mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (Mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Alalh tidak menurunkan Hujah untuk itu dan (Mengha-ramkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. ” (QS. Al-A’raf 7:32-33) 

Di Madinah sempat timbul di kalangan pribadi-pribadi kaum muslimin ada orang-orang yang cenderung berlebih-lebihan dan mengharamkan dirinya dalam hal-hal yang baik. Untuk itulah maka Allah menurunkan ayat-ayat muhkamah (hukum) untuk menegakkan mereka dalam batas-batas ketentuan Allah. 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah Halalkan bagi kamu, dan janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah sebahagian rezeki yang Allah berikan kepadamu dengan halal dan baik, dan takutlah kamu kepada Allah zat yang kamu beriman dengan-Nya.” (QS. Al-Ma’idah 5:87-88) 

MENGHARAMKAN YANG HALAL AKAN BERAKIBAT TIMBULNYA KEJAHATAN DAN BAHAYA 
Allah menentukan halal dan haram adalah justru ada beberapa alasan yang ma’qul (rasional) demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Allah tidak akan menghalalkan sesuatu kecuali yang baik dan tidak akan mengharam-kan sesuatu kecuali yang jelek.
Dengan demikian, mengharamkan sesuatu yang halal itu dapat membawa satu keburukan dan bahaya. Sedang seluruh bentuk bahaya adalah haram. 

SETIAP YANG HALAL TIDAK MEMERLUKAN YANG HARAM 
Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali di situ memberikan suatu ganti yang lebih baik guna mengatasi kebutuhannya itu.

Allah mengharamkan manusia untuk mengetahui nasib dengan membagi-bagikan daging pada azlam, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya dengan doa istikharah. Allah mengharamkan mencari untung dengan menjalankan riba; tetapi di balik itu Ia berikan ganti dengan suatu perdagangan yang membawa untung. Allah mengharamkan berjudi, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa hadiah harta yang diperoleh dari berlomba memacu kuda, unta dan memanah. Allah mengharamkan sutera, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa aneka macam pakaian yang baik-baik, yang terbuat dari wool, kapuk dan cotton.

Allah telah mengharamkan zina tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa perkawinan yang halal. Allah mengharamkan minum minuman keras, tetapi di balik itu Ia berikan ganti-nya berupa minuman yang lezat yang cukup berguna bagi rohani dan jasmani. Dan begitu juga Allah telah mengharamkan semua macam makanan yang tidak baik, tetapi di balik itu Ia telah memberikan gantinya berupa makanan-makanan yang baik. 
“Allah hendak Menerangkan (Hukum Syariat-Nya) kepadamu, dan Menunjukimu kepada Jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) Menerima tobatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan Allah hendak Menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa naffsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak Memberikan Keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisaa’ 4:26-28) 

APA SAJA YANG MEMBAWA KEPADA YANG HARAM, ADALAH HARAM 
Jika Islam telah mengharamkan sesuatu, maka sarana dan cara apapun yang dapat membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.  Dosa perbuatan haram tidak terbatas pada pribadi si pelakunya itu sendiri secara langsung, tetapi meliputi daerah yang sangat luas sekali, termasuk semua orang yang bersekutu dengan dia baik melalui harta ataupun sikap. Masing-masing mendapat dosa sesuai dengan keterlibatan-nya itu.

Semua orang yang membantu kepada orang yang berbuat haram, maka dia akan terlibat dalam dosanya juga. 

BERSIASAT TERHADAP HAL YANG HARAM, HUKUMNYA ADALAH HARAM 
“Jangan kamu berbuat seperti perbuatan Yahudi, dan jangan kamu menganggap halal terhadap larangan-larangan Allah walaupun dengan siasat yang paling kecil.” 

Misalnya orang-orang Yahudi dilarang berburu pada hari Sabtu, kemudian mereka bersiasat untuk melanggar larangan ini dengan menggali, sebuah parit pada hari Jum’at supaya pada hari Sabtunya ikan-ikan bisa masuk ke dalam parit tersebut dan akan diambilnya nanti pada hari Ahad. Cara seperti ini dipandang halal oleh orang-orang yang memang bersiasat untuk melanggar larangan itu, tetapi oleh ahli-ahli fiqih dipandangnya suatu perbuatan haram, karena motifnya justru untuk berburu baik dengan jalan bersiasat maupun cara langsung.

Termasuk bersiasat yaitu menamakan sesuatu yang haram dengan nama lain, dan merubah bentuk, padahal intinya itu juga. 
“Sungguh akan ada satu golongan dari ummatku yang menganggap halal minum arak dengan memberikan nama lain.” (HR. Ahmad)
“Akan datang suatu masa di mana manusia menganggap halal riba dengan nama jual-beli.” 

NIAT BAIK TIDAK DAPAT MELEPASKAN YANG HARAM 
Niat yang baik itu dapat menggunakan seluruh yang mubah dan adat untuk berbakti dan taqarrub kepada Allah. Adapun masalah haram tetap dinilai haram, betapapun baik dan mulianya niat dan tujuan itu. Sebab Islam selamanya menginginkan tujuan yang suci dan caranya pun harus suci juga. Syariat Islam tidak membenarkan prinsip menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. 
“Barangsiapa mengumpulkan uang dari jalan yang haram kemudian dia sedekahkan harta itu, sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala, bahkan dosanya akan menimpa dia.” (HR. Ibnu khuzaimah, Ibnu Hubban dan Hakim)
“Tidak seorang pun yang bekerja untuk mendapatkan keka-yaan dengan jalan haram kemudian ia sedekahkan, bahwa sedekahnya itu akan diterima; dan kalau dia infaqkan tidak juga beroleh barakah; dan tidak pula ia tinggalkan di belakang punggungnya (sesudah ia meninggal), melainkan dia itu sebagai perbekalan ke neraka. Sesungguhnya Allah tidak akan menghapuskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kejahatan dapat dihapus dengan kebaikan. Kejelekan tidaklah dapat menghapuskan kejelekan.” (HR. Ahmad) 

MENJAUHKAN DIRI DARI SYUBHAT KARENA TAKUT TERLIBAT DALAM HARAM 
Syubhat adalah suatu persoalan yang tidak begitu jelas antara halal dan haramnya bagi manusia. Hal ini bisa terjadi mungkin karena tidak jelasnya dalil dan mungkin karena tidak jelasnya jalan untuk menterapkan dalil yang ada terhadap suatu persitiwa. Terhadap persoalan ini Islam memberikan suatu garis yang disebut Wara’ (suatu sikap berhati-hati karena takut berbuat haram). Di mana dengan sifat itu seorang muslim diharuskan untuk menjauhkan diri dari masalah yang masih syubhat, sehingga dengan demikian dia tidak akan terseret untuk berbuat kepada yang haram. 
“Yang halal itu telah nyata, yang haram juga telah nyata dan diantara keduanya ada hal-hal yang syubhat yang kebanya-kan manusia tidak mengetahuinya. Maka barangsiapa yang menjaga diri dari hal-hal yang syubhat itu, berarti ia telah membersihkan Din-nya dan kehormatannya. Barangsiapa yang melakukan hal-hal yang syubhat itu, sungguh ia telah melaksanakan yang haram. Seperti seorang gembala yang menggembala di sekitar pagar, hampir saja ia menggembala di dalamnya. Ketahuilah  bahwa setiap raja ada pagarnya. Dan pagar Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa didalam jasad ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasadnya seluruhnya; jika ia rusak, rusaklah jasad selurunya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR Imam Bukhari dan Muslim) 

SESUATU YANG HARAM BERLAKU UNTUK SEMUA ORANG 
Tidak ada sesuatu yang diharamkan untuk sekelompok orang tetapi dihalalkan untuk sekelompok yang lain. Setiap yang dihalalkan Allah dengan ketetapan undang-undang-Nya berarti halal untuk segenap ummat manusia. Dan apa saja yang diharamkan, haram juga untuk seluruh manusia.

Misalnya mencuri. Hukumnya adalah haram, baik si pelakunya itu muslim atau bukan. Hukumnya pun berlaku untuk setiap pencuri. 
“Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya.” (HR. Bukhari) 

Pernah juga terjadi suatu anggapan dalam agama Yahudi bahwa riba itu hanya haram untuk seorang Yahudi jika berhutang kepada orang Yahudi yang lain. Tetapi berhutang kepada orang lain Yahudi tidaklah terlarang. 
“Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercaya-kan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikan-nya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengataka, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.” Mereka berkata dusta terhadap Alalh, padahal mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran 3:75) 

KEADAAN TERPAKSA MEMBOLEHKAN YANG TERLARANG 
Seorang muslim dalam keadaan yang sangat memaksa, diperkenan-kan melakukan yang haram karena dorongan keadaan dan sekedar menja-ga diri dari kebinasaan. 
“Maka barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka tidaklah berdosa baginya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih.” (al-Baqarah 2:173) 

Tetapi tetap ada pembatasan terhadap si pelakunya yaitu dengan kata-kata tidak sengaja (tidak sengaja untuk mencari kelezatan) dan tidak melewati batas.

Dari ikatan ini para ulama ahli fiqih menetapkan suatu prinsip yaitu manusia sekalipun boleh tunduk kepada keadaan dharurat, tetapi dia tidak boleh menyerah begitu saja kepada keadaan tersebut dan tidak boleh menjatuhkan dirinya kepada keadaan darurat itu dengan kendali nafsunya. Tetapi dia harus tetap mengikatkan diri kepada pangkal halal dengan terus berusaha mencarinya. 
“Allah Menghendaki Kemudahan bagimu, dan tidak Menghen-daki Kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqarah 2:185) 

Maraji’ 
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam
Baca selengkapnya

Sunday 27 January 2013

PENDURHAKA MASUK SURGA

PENDURHAKA MASUK SURGA

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
Sahabat E-4 ALL sedikit berbagi kisang semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua.

Dahulu kala , hidup seorang laki-laki durhaka dan fasik dari bani Israil. Penduduk sekitar dimana ia tinggal mengusir lelaki itu agar meninggalkan desa, mereka khawatir dan tidak ingin ikut-ikutan terseret karena kedurhakaan laki-laki itu Allah menurunkan wahyuNya kedapa Musa AS, mengabarkan perihal di atas. Musa mendatangi lelaki itu dan juga turut mengusirnya dari desa tersebut. Laki-laki durhaka itupun angkat kaki dari desanya. Ia pindah ke desa lain, dekat desa tempat ia tinggal sebelumnya. Allah mewahyukan lagi kepada Musa dan Musa mengusir laki-laki itu dari desa tadi.

Akhirnya, laki-laki itu keluar lagi dari desa tersebut dan berjalan tak tentu arah. Ia kemudian memutuskan untuk pergi saja ke sebuah gurun gersang. Disana tidak ada orang tinggal, sehingga tidak mungkin ia diusir lagi dari situ. Ditempat ini, ia jatuh sakit, Ia tergeletak tak berdaya di atas pasir panas.

Penderitaan memang tak tertahankan lagi baginya. Ia mengeluh meratapi nasibnya itu.
"Wahai Tuhan!, andaikata aku dalam pangkuan ibu, maka pastilah ia menyayangiku, ia akan menangisi atas kehinaanku ini.

Andaikata ayahku di sisiku, pastilah ia akan menolongku, memandikanku, mengkafaniku. Andaikata istriku ada di sisiku, pastilah ia menangisi kepergianku.

Andaikata anak-anakku ada disini, pastilah mereka akan menangisi dibelakangku dan berdoa: ' Ya Allah, ampunilah orangtuaku yang asing, lemah,suka maksiat, fasik yang di usir dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga terdampat di gurun yang gersang ini. Ia mati menuju akhirat dalam keadaan putus asa kepada semuanya, kecuali kepada rahmat Allah'

Ya, Allah. Jika Engkau putuskan aku dari ibuku,anak-anakku,istriku, maka jangan Engkau putuskan aku dari rahmatMU. Hatiku terbakar karena berpisah dari mereka, maka jangn Engkau bakar aku dengan api MU karena maksiatku."

Allah kemudian mengirim bidadari-bidadari yang menyerupai ibunya, isterinya, dan anak-anaknya. Juga Allah mengirim malaikat yang menyerupai ayahnya. Mereka semua duduk mengelilingi laki-laki itu dan meratapinya. Lelaki itu menjadi tenang, karena seakan-akan ia dikelilingi oleh ibunya, isterinya, anak-anaknya dan ayahnya.

"Ya Allah. Jangan Engkau putuskan aku dari rahmatMu. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kemudian, lelaki itu wafat dengan tenanya, Ia menghadap Allah dalam keadaan bersih karena dosannya terampuni. Allah menurunkan wahyu kepada Musa. "Hai Musa. Pergilah ke gurun. Disana ada salah seorang waliKU wafat. Mandikan, kafani, shalati dia"

Musa segera datang ketempat yang dimaksud. Betapa kagetnya ia menemukan orang yang disebut Allah sebagai waliNya itu
adalah lelaki yang ia usir justru atas suruhan Allah sendiri. Musa melihat ada bidadari di sisi mayat lelaki itu, sedang menangisinya.\

"Wahai Tuhan, Bukankah ini pemuda fasik yang kuusir atas perintahMU?"
"Benar, ya Musa. Aku merahmatinya. Aku ampuni dosanya karena keluhnya waktu sakit, yaitu karena perpisahaannya dengan kampung halamannya, orang tuanya, anak-anaknya dan isterinya. Kukirim bidadari yang menyerupai ibunya, dan malaikat yang menyerupai ayahnya. Juga karena rahmatKu, dimana ia telah terhina dalam keasingannya. Jika orang terasing mati, menangislah penghuni bumi dan langit karena rasa kasihan, Bagaimana aku tidak kasihan padanya? Aku adalah zat yang Maha Kasih Maha Sayang".
Baca selengkapnya
JUAL BELI YANG MENGUNTUNGKAN

JUAL BELI YANG MENGUNTUNGKAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sampurasun Sahabat E-4 ALL

Kita tahu bahwa para sahabat Rasulullah S.A.W adalah orang-orang yang telah membela dan banyak berkorban demi agama Islam yang agung ini. Mereka adalah sebaik-baik penolong untuk agama ini. Mereka juga sebaik-baik pejuang di jalannya. Hal ini terjadi pada mereka, karena mereka menjadikan ajaran Islam sebagai sebuah realita dalam perilaku mereka dan sebagai sesuatu yang begitu terasa di dalam hati mereka. Hingga hal itu men­jadi tabiat mereka dengan seikhlas-ikhlasnya dan berani membela agama ini walaupun harus membayar dengan harga yang mahal.
 
Islam mengajak mereka untuk hijrah. Dengan cepat mereka menyambut seruan itu; mening­galkan Mekkah walau hati mereka penih kerinduan kepadanya dan jiwa mereka dihiasi dengan kecintaan padanya. Mereka lebih mengutamakan aqidah dibanding tempat-tempat main mereka saat masih kanak-kanak, tempat yang penuh dengan kenangan indah.
Islam mengajak mereka untuk berjihad. Ternyata mereka adalah prajurit-prajurit tangguh yang tidak dihinggapi rasa takut. Mereka berhijrah karena Allah dan karena Rasul-Nya, dan mereka berhasil memberikan tauladan yang baik yang monumental dan indah dalam pengor­banan dan keimanan mereka yang sejati. Simaklah kisah berikut ini.

Ketika Shuhaib pergi menyusul Nabi S.A.W untuk berhijrah, ada beberapa orang quraisy yang membuntutinya. Mereka berkata kepada Shuhaib, "Dulu kau datang kepada kami dalam keadaan tidak punya apa-apa, kemudian kau hidup bersama kami dan mendapatkan harta yang banyak dan kau menjadi orang seperti sekarang ini. Tahu-tahu kau ingin keluar dengan membawa semua hartamu ? Demi Allah, hal itu tidak akan pernah terjadi." Lalu Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari tempatnya, seraya berkata, "Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang paling pandai memanah diantara kalian. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku ini selama dia berada ditanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!" Akan tetapi Shuhaib setelah itu berkata, " Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi ?" Mereka menjawab, "Ya." Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka. 

Dan ketika sampai ke hadapan Rasulullah S.A.W , di Madinah beliau bersabda, "Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya." Dan turunlah firman Allah SWT, "Dan diantara manusia itu ada seorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah." (QS. Al-Baqarah:207).
Baca selengkapnya
KHUSYU'KAH SHOLAT ANDA?

KHUSYU'KAH SHOLAT ANDA?

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sampurasun Baraya Sadaya 

Sahabat E-4 ALL semua sejenak kita merenungkan arti sebuah Shalat, selaras dengan judul postingan kali ini KHUSYU'KAH SHALAT ANDA?, mungkin postingin ini cocok dengan yang akan E-4 ALL paparkan dengna hadits dibawah ini. Coba aja sahabat E-4 ALL semuanya simak hadits dibawah ini siapa tau dengan membaca Hadits dari Baginda Rosululloh S.A.W di bawah ini bisa menambah kekhusyu'an dalam ibadah shalat kita semuanya.
Alkisah sewaktu pulang dari suatu peperangan, Nabi S.A.W telah bermalam disuatu tempat. Baginda bertanya: "Siapa yang hendak menjaga kemahku malam ini?"

Ammar bin Yassir dari kaum Muhajirin dan Abbad bin Basyar dari kaum Ansar telah menawarkan diri masing-masing untuk mengawasi kemah Nabi S.A.W. Kedua-duanya telah ditugaskan berjaga-jaga di puncak sebuah bukit berdekatan dengan tempat Nabi beristirahat. 

Abbad berkata kepada Ammar: "Marilah bertugas bergiliran setengah hari yang pertama, aku akan berjaga supaya engkau dapat melelapkan matamu.Kemudian engkau berjaga supaya aku dapat melelapkan mataku." Ammar setuju, dia pun merebahkan badannya lalu tidur dengan nyenyaknya. Sambil menjalankan tugasnya Abbad telah mendirikan sholat.

Seorang pengintai musuh telah melihatnya lalu melepaskan anak panahnya yang menembus badan Abbad. Melihat keadaan Abbad yang masih berdiri tegak itu, si pengintai tadi melepaskan lagi dua anak panahnya. Abbad kemudian mencabut ketiga anak panah tersebut lantas membangunkankan Ammar. Sementara itu, ketika melihat Ammar bersama-sama Abbad, laskar musuh tadi melarikan diri karena menyangka ada banyak lagi laskar-laskar Islam disitu. Melihat badan Abbad yang berdarah Ammar berkata:
"Subhanallah! Mengapa kamu lambat membangunkan aku?"

Jawab Abbad: "Di dalam Qiraatku, aku telah membaca surah al-Kahfi dan aku enggan memendekkannya. Tetapi ketika anak panah yang ketiga melekat dibadanku, aku merasa bimbang dengan keselamatan Rasulullah. Aku pun segera menamatkan sholatku lalu membangunkanmu. Kalau tidak, sudah tentu aku akan menamatkan pembacaan surah al-Kahfi sebelum ruku' meskipun aku terpaksa mati dipanah musuh itu."

Oleh karena asyik membaca al-Qur'an, Abbad tidak gentar dengan senjata musuh. Nikmat membaca al-Qur'an menyebabkan dia lupa terhadap badannya yang sakit dan berdarah itu.

Sahabat E-4 ALL kalau kita renungkan di zaman sekarang ini, jangankan anak panah yang menusuk tubuh kita, gigitan nyamuk saja sudah bisa menganggu sholat kita. bener gak??

Begitulah kondisi umat Islam kita kebanyakan zaman sekarang ini. kami percaya tidak semuanya kondisi Umat Islam lemah keimanannya, mudah-mudahan dengan sedikit artikel ini bisa menambah kembali keimanan kita dari keroposnya kepercayaan kepada Sang Illahi yang MERAJAI DUNIA INI.
Baca selengkapnya